Pages

Banner 468 x 60px

 

Thursday, November 1, 2018

Corat-oret puisi si "Firdaus Manullang"

0 comments
Gadis Simpanan

Awal kita ketemu
Aku menanyakan namamu
Aku juga menanyakan alamatmu
Agar aku bisa ketemu lagi kepadamu

Berbuat dosa pun kulakukan
Agar bisa ku dapatkan
Dirimu yang turun dari kayangan

Tak menatap hambatan
Karena diriku suka tantangan
Agar kamu tahu aku berkorban
Dan akan kujadikan kau simpanan









Gelap malam


Kabut putih
merusak pori pori kulitku
suara itu entah dari mana
akupun gugup entah kenapa


gelap gulita
mewarnai langit yang dulunya biru
sekarang
ibarat dinding terkena cat hitam



gelap…gelap …gelap
suarapun senyap
aku takut.. aku takut
nyaliku pun menciut


lampu kuning yang ada di rumah tua
yang 30 tahun kosong sudah
alunan lonceng tua
ketika ku masuk ke rumah itu


aku semakin takut
seolah inilah kiamat
Burung hantu
Pun ikut menertawaiiku
Di karenakan nyali crutku




              seseorang berbulu teman

Banyak yang tak menyangka
Termasuk teman yang adik kaka
Yang kuhitung menggunakan angka
Yang lebih dari dua


Engkau bagaikan serigala
Yang menyamar seperti teman
Kuserahkan saja
Semua pada yang maha kuasa


Aku masih tak menyangka
Apakah ada orang seperti itu
Datang bagai ulat bulu
Yang tak tau kapan kedatangnya


Selalu aku mencoba
berlagak  baik didepanmu
agar, aku mengetahui apa maksud mu
menyamar untuk menghancurkanku






Hasian

6 huruf yang tersusun menjadi kata
Yang indah jika di baca
Yang awalnya datang dari pandangan mata

Selalu aku teringat…
Namamu akan selalu ku angkat
Kemanapun aku pergi ke suatu tempat

Aku merindukanmu
Sembari hati selalu bertanya
Apakah kau juga merindukanku
Akan selalu 6 huruf itu yang aku ingat
HASIAN ….








Kopi hitam

Selalu aku bersantai
Diteras tempat tinggal ku
Ku hembuskan nafas ku untuk meniupmu
Kuhirup aroma khas
Yang seakan menarikku
Yang seakan menarikku
Untuk selalu mengingatmu
Disaat aku memiliki waktu
Untuk meminummu













Penyesalan

Tiada yang dapat kulakukan untuk mengulangmu
Banyak hal yang sudah berlalu
Yang selalu datang terlambat
Seperti waktu berlalu terlalu cepat

Banyak orang yang hancur
Sehingga yang dulunya akur
Sekarang …
Bagaikan gumpalan es
Yang berpisah karena mencair

Tak bias aku memungkiri
Aku merenung setiap hari
Dengan apa yang terjadi
Didalam hidupku ini







Hancur

Kupukul dinding sekuat tenaga
Bagaikan petinju memukul lawan
Tapi ,
Itu kurang cukup untuk membuatku puas

\Resah  …. Resah
Hatiku gelisah
Ku tak kuat menahan
Anak panah yang tertusuk di hati

Beranjak ku kekamar mandi
Kunyalakan air
Untuk membasuh wajah ini
Dan berharap aku bangun dari mimpi








Celotehan rakyat Indonesia

Hei bung !!

Perlu kah kami bangunkan kembali
Soerkarno yang terlelap dalam tidur
Abadinya untuk membenahi bumi poertiwi?
Atau perlu kah ku bangkitkan kembali para pejuang revolusi di zaman yang katanya demokrasi ?

Satu hal yang pasti .
Kami kritis tetapi tidak anarkis
Karena suatu hari nanti
Kami yakin akan ada analogi baru dari pemimpin
Yang kami rindukan selama ini


Bhineka sudah jadi musnah
Pancasila udah mati
Berganti analogi baru
Analogi entah ciptaan siapa
Analagi yang tak tau arah
Analogi hanya nyaring di luar tak berisi
Rakyat terpecah, teradu domba
Sedangkan mereka tertawa diatas singgasana

Hei bung !!
Kami sadar, kami hanya segumpal daging dan beberapa batang tulang belulang
Yang takkan pernah kau hampiri
Meninggalkan singgasana yang empuk itu
Dan kami sadar, seberapa nyaringnya suara kami takkan pernah terdengar sampai pada kedua telinga mu itu
Mungkin saat ini engkau sedang duduk angkat kaki
Sambil memakai earphone mendengarkan celotehan tolol para ajudanmu
Tapi ingatlah!!
Kami juga manusia sama sepertimu !!
Ingatlah!!
Kami juga bangsa Indonesia yang rindu akan kebhinekaan !!
Hei bung !!
Perlu kah kami bangunkan kembali
Soerkarno yang terlelap dalam tidur
Abadinya untuk membenahi bumi poertiwi?
Atau perlu kah ku bangkitkan kembali para pejuang revolusi di zaman yang katanya demokrasi ?







                                               
Semua orang memiliki salah
Tapi banyak dari kita yang seolah tak bersalah
Tak mau mengalah , agar dirimu tak kalah

Seorang lelaki yang meranjak tua
Yang dulunya pilihan rakyat
Sekarang di jatuhkan oleh sebagian rakyat

Membawa agama kedalam politik itu salah !!!!!
Karena Indonesia Negara hukum dan demokrasi
Yang tak perlu basa basi , dari orang yang berdasi yang tak memiliki belas kasih













NKRI Harga Mati

NKRI, singkatan dari empat kata
Yang memiliki banyak makna didalamnya
Yang berideologi Pancasila
Yang bertuliskan Bhineka Tunggal Ika dikaitkan di kakinya

Negara kita sedang bersedih
Dikarenakan orang-orang yang tak bersih
Raut muka hati yang sedang perih
Dan emosi yang memuncak seperti air mendidih

NKRI  harga mati
Yang sudah turun-temurun diterapkan oleh pahlawan-pahlawan kita yang sudah mati
Pernahkah kalian yang sekarang ini merasa menang
Tetapi ingat, kalian akan kalah kepada kami
Yang selalu memegang harga mati NKRI







Kebusukan didalam seragam
Aku ….
Tak tau apa yang ada dipikirianmu
Aku ….
Yakin bahwa engkau orang yang tak bodoh
Tapi …
Aku yakin engkau bukan juga orang pintar

Kau hanya sebuh pion putih
Yang dikendalikan oleh seseorang
Yang ditutup hatimu oleh jabatan dan uang
Banyak kebusukan dibalik seragammu
Ingat itu semua hanyalah bersifat sementara

Engkau bisa memenangkan pertandingan ini
Tapi ingat lebih indah menang di semua hati
Dari pada di lapangan ibukota ini

Buka seragammu
Kau tutup saja mulutmu
Engkau tidak pantas berbicara seperti itu
Karena tidak sesuai dengan seragammu
Karena kebusukanmu seragammu yang dulunya putih
Berubah menjadi hitam di mata kami karena ulahmu
Bhineka Tunggal Ika

Berbeda-beda tetapi tetap satu
Yang selalu akan utuh
Jika tidak ada yang mengganggu
Seperti kalian orang-orang yang rusuh

Berbeda-beda tetapi tetap satu
Ingat itu …
Lihat kejadian sekarang
Yang tadinya kita satu sekarang kita rapuh

Ha…ha…ha
Aku hanya bisa tertawa lihat kejadian itu
Ingat…
Engkau bukan nomor satu di hati kami
Tapi kami akan menganggap mu seperti batu yang ada di dasar laut
Kau kecamkan itu ..
Tetapi untuk yang memegang erat Bhineka Tunggal Ika
Akan selalu tau bahwa siapa yang seharusnya menjadi nomor satu




Maju terus Pantang Mundur

Hey rakyat-rakyat Indonesia
Yang tak kenal kata gentar
Dari dahulu kala
Selongsong peluru juga tidak akan membuat kita mundur
Maju terus pantang mundur

 Hey wakil-wakil yang kotor
Lihatlah perjuangan pendulu kami
Berenunglah …
Jangan biarkan semua itu sia-sia dikarenakan otak busukmu

Hey rakyat-rakyat indonesia
Maju terus , demi membasmi wakil-wakil kotor
Jangan lah gentardemi mewujudkan kesejahteraan di negara ini








Mawar Merah Dihadapanku

Bunga mawar idenstik dengan warna merah
Yang sering dilambangkan sebagai cinta
Kepada seseorang yang kita suka

Mawar merah terpampang didepanku
Yang kau beri daat diriku dipangkuanmu
Membuatku seakan ingin membalas semua itu
Dan akan kutulis selalu namamu di diariku
Wahai wanita yang kusuka













Gadis Gitar

Tak kusangka engkau bias melakukan itu
Jari mulus yang panjang dan jenjang
Membuat siapa saja yang melihatmu begitu terpesona dengan suara gitarmu
Hai sang gadis …
Siapakah namamu, aku ingin berkenalan denganmu
Hei sang gadis …
Engkau bagaikan malaikan penenang
Setiap engkau memainkan alat musih itu
Hei sang gadis …
Begitu special bakatmu
Membuat ku seakan rugi jika satu detik pun aku tak mendengar suara permainan gitarmu ..











Ibuku seorang pahlawan keluargaku

Tuhan mencipakan seorang wanita yang tangguh
Yang tak pernah mengeluh
Yang hatinya lebih indah dari seekor kupu-kupu
Wanita yang tak pernah menua

Senyumannya bagaikan cahaya
Dan selalu menjaga hatinya seperti emas
Dari bola matanya terpancar sinar bintang yang berkilau
Wajahnya bagaikan banyak bunga yang indah

Selalu merawat keluarga dengan hati yang bersih
Bahkan aku bingung bagaimana cara ku membalas semua kebaikanmu
Terimakasih Tuhan telah menciptakan ibu yang hebat, dan memberi seorang pahlawan dalam keluargaku










Ibu

Ibu
Terimkasih telah melahirkan ku
Selalu merawatku
Dengan kasih sayangmu

Ibu
Biarkan aku berbakti untukmu
Mencoba mengobati rasa sakitmu
Dengan perbuatan dan candaanku

Ibu
Ijinkan aku selalu memelukmu
Berikan aku waktu
Untuk merasakan rasa sakitmu
Tapi aku yakin aku tidak akan sanggup sepertimu
Bahkan 1 dari 100% pun tak akan bias menahan rasa sakitmu


AYAH ENKAU PANUTAN KU


Ditiap tetes air keringatmu
Di setiap hembusan nafasmu
Dipenuhi tanggung jawab dan kasih sayang terhadap keluarga
Demi kami engkau menahan panasnya terik matahari
Bahkan hambatang pun selalu kau tembus
Untuk kami keluargamu
Di setiap pekerjaan mu
Selalu kami yang ada di pikiranmu

Ayah
Kan kupegang semua nasehatmu
Di setiap kemanapun aku melangkah
Di hatiku akan ku simpan selalu namamu
Tujuanku hanya satu
Engkau tersenyum kepadaku






KERINDUAN TERHADAP AYAH




Ayah dimana engkau berada
disini aku merindukanmu
menginginkan untuk berjumpa
merindukan akan belaianmu

Kasih sayangmu selalu ku rindu
engkau selalu hadir dimimpi
mimpi yang begitu nyata bagiku
menginginkan engkau untuk kembali

Aku selalu mengharapkan engkau hadir
menemani aku setiap hari
menemani masa pertumbuhanku ini

Aku tumbuh menjadi besar
tanpa engkau disisiku
tanpa engkau yang menemani hari-hariku



Read more...